Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan
jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (KBBI, 1989), jasmani
adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan
hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani
dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohanai merupakan satu
kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh
pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis.
Disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara
sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromoskuler,
perseptual, kognitif, sosial dan emosional.
Pengertian Olahraga
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan
kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.
Sejarah Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Istilah pendidikan jasmani telah dikenal pada tahun
1950-an di Indonesia, cukup lama menghilang dari wacana, terutama sejak tahun
1960-an, tatkala istilah itu diganti dengan istilah olahraga. Dampak dari
perubahan tersebut sangat luas dan mendalam, terutama terhadap struktur dan isi
kurikulum di semua jenjang pendidikan sekolah. Kesalahpahaman juga terjadi
terhadap makna kedua istilah itu, karena hamper selalu hanya dikaitkan dengan
kepentingan pembinaan fisik, seperti tujuan berprestasi atau sebatas pencapaian
derajat kebugaran jasmani.Konsep dasar pendidikan jasmani dapat di pandang dari
3 (tiga) aspek yakni sejarah, pandangan filsafat, dan bukti-bukti ilmiah.
Upaya pembaharuan pendidikan jasmani, yang terpayungi dalam kerangka system pendidikan nasional, berlangsung dalam sebuah bentangan pergulatan antara dorongan untuk berubah dalam kesinambungan. Kebijakan publik dalam pembinaan olahraga, yang tercermin dalam kepentingan nasional, berupa prestise dan kebanggaan nasional untuk membangun percaya diri bangsa selama era pemerintahan Bung Karno dalam kerangka atau selama era dalam pemerintahan Soeharto selama 32 tahun terakhir, sangat kuat mempengaruhi arah, isi dan pengelolaan olahraga pada umumnya dan pendidikan jasmani pada khususnya.Pasang surut keolahragaan nasional, yang telah
Upaya pembaharuan pendidikan jasmani, yang terpayungi dalam kerangka system pendidikan nasional, berlangsung dalam sebuah bentangan pergulatan antara dorongan untuk berubah dalam kesinambungan. Kebijakan publik dalam pembinaan olahraga, yang tercermin dalam kepentingan nasional, berupa prestise dan kebanggaan nasional untuk membangun percaya diri bangsa selama era pemerintahan Bung Karno dalam kerangka atau selama era dalam pemerintahan Soeharto selama 32 tahun terakhir, sangat kuat mempengaruhi arah, isi dan pengelolaan olahraga pada umumnya dan pendidikan jasmani pada khususnya.Pasang surut keolahragaan nasional, yang telah
merasuki kehidupan bangsa Indonesia sejak pra
kemerdekaan, memang banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan faktor
politik. Namun kelebihan dan kekurangan kebijakan pemerintah yang diluncurkan
merupakan respons nyata yang diposisikan bapak bangsa dan pemerintah untuk
menjawab tantangan zaman pada masa itu.
Untuk menjawab tantangan berupa gerak perubahan
dinamik yang dibangkitkan oleh globalisasi yang menempatkan pembangunan modal
manusia dan modal social dalam kedudukan strategis, maka arah pembaharuan
pendidikan jasmani adalah untuk mendukung pembaharuan pendidikan pada umumnya.
Konsep pendidikan jasmani erat kaitannya dengan
pendidikan rekreasi, dan pendidikan kesehatan, yang menghasilkan bidang studi
Penjaskes, perpaduan antara pendidikan jasmani dan pendidikan kesehatan dengan
titik persamaan dalam tujuan terbentuknya gaya hidup aktif sepanjang hayat
untuk mencapai kesehatan. Meskipun demikian pebelajaran Penjaskes menjadi tidak
menentu dalam hal substansi dan tujuan, persaingan dalam alokasi bagi
penyampaian substansi dan akhirnya menggiring guru-guru hanya sekedar
menyampaikan informasi dan bahkan pengetahuan yang tidak fungsional atau teori
sebagai ganti kegiatan praktik. Masalah lainnya terjadi pada evaluasi yang
hanya samapai pada pengukuran kemampuan kognitif paling rendah. Pengajaran
terpadu tidak mampu diterapkan oleh guru-guru penjas mengaktualisasi konsep
Penjaskes tersebut.
Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan yang ingin diharapkan bersifat menyeluruh, meliputi aspek
fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral. Begitu dekat pula tujuannya
untuk pembinaan kesehatan dan kesadaran tentang lingkungan hidup.
Dari sejarah tersebut, aktivitas jasmani seperti dalam
bentuk kegiatan bermain merupakan alat utama pendidikan. Para pendidik dan
filosof percaya bahwa kegiatan itu sangat efektif untuk menumbuhkembangkan
keseluruhan potensi peserta didik. Konsep ini telah dirintis penerapannya
melalui UU pendidikan tahun 1950-an, yang kemudian sempat luntur akibat
perubahan kebijakan. Kini kita berusaha untuk kembali ke asal, memposisikan
pendidikan jasmani sebagai alat pendidikan yang dapat diandalkan.
RUANG LINGKUP PENJAS DAN OLAHRAGA
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
- Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
- Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
- Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
- Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
- Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
- Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
- Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
TUJUAN PENJAS DAN OLAHRAG
Tujuan
Tujuan
- Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
- Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
- Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
- Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
- Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Manfaatnya
- Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
- Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya.
- Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
- Menyalurkan energi yang berlebihan
- Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional
Perbedaan dan Persamaan konsep Pendidikan Jasmani dan pendidikan olahraga:
Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan
jasmani dan kesehatan yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat
bahwa olahraga dan pendidikan jasmani merupakan dua istilah yang mempunyai satu
pengertian yang sama, apabila ada perbedaan hanya pada intensitasnya. Pendapat
lain mengatakan berbeda.
Menurut UNESCO lewat ICSPE Pendidikan jasmani
adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan
keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak
Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas
fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya tidak sama akan tetapi dalam bagian
tertentu menunjukan kaitan satu sama lain
Berdasarkan dokumen yang resmi, Pendidikan
Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di
luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui
pertandingan dan perlombaan.
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani
|
PendidikanOlahraga
|
|
|
Persamaan
- Kesamaan tujuan : Pendidikan jasmani dan olahraga ikut membantu meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia seutuhnya.
- Penekanan tujuan : Pendidikan jasmani menganut prinsip”pendidikan melalui jasmani”,sedangkan olahraga cenderung pada prinsip “pendidikan untuk jasmani”.
- Kesamaan medium yang digunakan : Keduanya menggunakan medium jasmani atau psikomotor.
No comments:
Post a Comment